Story #6. Naik Commuter Line

Hi !

Setelah beberapa waktu saya menempuh perjalanan dari rumah ke kantor dengan kendaraan pribadi dan merasa lelah dengan padatnya kondisi lalu lintas yang menyebalkan, saya coba naik kereta listrik a.k.a commuter line. Akhirnya naik kereta juga karna support temen-temen kantor yang biasa naik kereta. Berikut sharing dan notes saya naik commuter line:

1. Karcis / Kartu

Untuk naik commuter line, bisa pakai tiket harian dengan sistem abondemen. Beli karcis di loket seharga +Rp12.000,- atau menyesuaikan jarak tempuh. Tarif yang berlaku adalah untuk 10km pertama tarif Rp2.000,-, lalu setiap 10km berikutnya dihitung Rp1.000,- Gak usah bingung itung-itungan tarifnya. Ketika kita ngantri di loket, tinggal sebutin stasiun tujuan kita dan bayar sesuai yang disebutkan petugas. Karcis harian tersebut sudah termasuk Rp10.000,- sebagai jaminan kartu.

Sayangnya, dengan karcis harian ini terkadang lw mesti sabar ngantri di loket. Kalo hari Senin, antriannya bisa sampe begini ni:

WP_20150615_06_25_25_Pro

(Cam saya gak cukup lebar untuk mengabadikan panjangnya antrian loket commuter line di hari senin, stasiun Tangerang)

Akan lebih baik kalau kita pakai e-money. E-money apa saja bisa digunakan disini, jadi tidak perlu antri untuk tiket harian.

Tap Kartu

Apapun kartu yang anda gunakan, tap kartu pada gate masuk. Biasanya ada beberapa gate dengan letak yang berdekatan, hati-hati salah nge-tap, jangan-jangan gate yang terbuka malah gate di sebelah anda. Tapping pada gate masuk hanya sebagai penanda bahwa anda bisa naik kereta, jika anda menggunakan e-money pastikan saldo minimal anda Rp12.000,-. Saldo dibawah itu akan ditolak oleh reader gate masuk. Saldo baru akan dipotong pada gate keluar. Hati-hati jika saldo anda tidak cukup, anda harus minta bantuan petugas untuk bisa melewati gate keluar.

Uang Jaminan Kartu Harian

Setiap kartu harian memiliki masa berlaku selama 7 hari. Artinya jika dalam batas waktu 7 hari anda masih bepergian dengan kereta, anda tinggal membayar ongkos sesuai tujuan tanpa membayar tambahan Rp10.000,- sebagai jaminan. Diatas 7 hari maka uang jaminan tersebut akan hangus dan tidak bisa dikembalikan.

2. Jadwal dan Rute

Perhatikan selalu jadwal Commuter Line. Yang paling update adalah yang tertera di setiap stasiun, atau anda bisa akses disini

Pada jam pergi dan pulang kantor, kebanyakan jadwal kereta adalah setiap 15 atau 30 menit sekali, dan wajar jika padat penuh sesak seperti berikut:

WP_20150227_07_36_46_Pro

(eksis ya Pak)

Pada jam pergi dan pulang kantor, antrian di gate keluar bisa lebih padat dari foto berikut:

WP_20150227_07_53_30_Pro

Yang menyenangkan adalah naik kereta dengan tingkat kenyamanan sbb:

WP_20150227_07_50_51_Pro

WP_20150303_17_54_50_Pro

Sayangnya, ini jarang terjadi pada jam-jam sibuk.

Rute Stasiun Pemberhentian

Anda bisa menemukan rute anda sbb:

Peta Rute KRL - Jarak Stasiun 2015

4. Suasana

Jika sebelumnya saya menampilkan beberapa foto di gate masuk/keluar dan di dalam kereta, maka beginilah suasana ketika anda menunggu kereta:

WP_20150227_07_24_23_Pro

Terkadang anda harus menyebrang untuk pindah jalur:

WP_20150227_07_24_30_Pro

Naik commuter line, anda bisa menikmati pemandangan langit biru nan cerah seperti berikut:

WP_20150304_06_48_34_Pro

5. Peringatan dan Himbauan

Ketika anda naik commuter line, jangan abaikan himbauan untuk tidak makan, minum, berjualan, dll. Himbauan berikut adalah yang paling penting:

WP_20150313_18_54_26_Pro

Di setiap gerbong ada 4 sudut yang bangkunya di prioritaskan bagi orang cacat, ibu hamil, lansia, dan ibu dengan balita. Berebut tempat duduk boleh saja, tapi jangan cuek dengan lingkungan sekitar, terutama jika anda menduduki kursi prioritas.

Perhatikan juga ketentuan tentang barang bawaan dan maksimal tinggi badan untuk membeli karcis/kartu.

 WP_20150415_07_51_10_ProWP_20150415_07_51_24_Pro

6. Lain-lain

Catatan saya yang saya masukkan dalam kategori lain-lain sbb:

– Terkait keamanan, jika pintu gerbong kereta bermasalah seperti tidak bisa dibuka, anda bisa mencari tuas pembuka hidrolik, biasanya terletak dibawah bangku, ada tutupnya dan bisa dibuka dengan cara didorong.

– Terkait kenyamanan, ada dua hal: Pertama, gerbong pertama dan terakhir selalu di khususkan bagi perempuan. Apakah menurut anda ini membuat nyaman? Silahkan coba sendiri, kalau saya sih kapok! Kaum perempuan ternyata lebih ganas pada kaumnya sendiri lho, dan yang paling menyebalkan adalah perempuan-perempuan bergerombol suka nge-tag bangku buat temennya padahal temennya entah dimana di belakang kita. Jika anda dalam situasi seperti ini, sebaiknya gak usah ngalah! (kecuali yang anda perebutkan adalah bangku prioritas sementara anda tidak termasuk dalam kategori yang berhak duduk disana). Kedua, sebaiknya anda selalu memakai deodoran, ingat, setiap orang di sekitar anda pasti sangat menyayangi paru-paru mereka.

Per Selasa, 16 Juni 2015 ada 3 stasiun baru di Tangerang mulai beroperasi. Anda bisa membaca beritanya disini

 

Happy reading,

Nice to share 🙂

Ciao !!