Story #79. Kapan Travelling Bareng Gue?

WhatsApp Image 2018-06-28 at 11.07.13 AM

“…karena travelling adalah ritual penyegaran jiwa, apresiasi terhadap hidup, terlepas dari renungan apakah hidupmu telah sungguh berguna atau tidak!

Di sela-sela sibuk dan penat, kadang muncul angan untuk nge-trip. Seringkali angan bersambut  kesempatan hadir di depan mata, tak mungkin dilewatkan! Fakta sesederhana ini yang lalu memunculkan kesan “Nes ngetrip terus ya!” Padahal gak juga, sekedar sempat ya why not, di sosmed gue gak selalu posting foto baru, terkadang foto lawas kok.

Beach or Mountain?

WhatsApp Image 2018-06-28 at 3.38.52 PM

Me, definitely beach. But I don’t mind for mountain. Yang penting have fun : ). Kalau pantai, isi ransel gue cukup hotpants dan tshirt2 tipis. Bisa masukin beberapa tshirt warna warni, gak makan banyak tempat karna sepele banget. Hotpants cukup 1 di tas, 1 lagi yang dipake. Sedangkan kalau ke daerah pegunungan, perlu siapin jaket, syal, topi hangat, bahkan sarung tangan dan kaos kaki. Gue kalau gak lagi naik ojek atau lagi dingin banget, hampir gak pernah jaketan. Pernah bawa-bawa jaket pas jalan ke Puncak, biar kayak orang-orang gitu kan jaketan, eh malah pas balik ke Jakarta jaketnya ketinggalan di villa, saking di sana juga gak gue pake ‘tu jaket, LoL. Kalau ke daerah dingin, gue suka tempelin koyo salonpas di udel, mungkin karena itu jadi gue gak terlalu berasa dingin. Koyo-nya yang hangat sedang aja, jangan koyo cabe, bisa kelar udel lo berasa ketampar-tampar : (

Backpack or Suitcase?

Apa aja boleh, yang penting gue bisa masukin hair dryer & catokan : ))

Bukan perkara centil, tapi gak setiap tempat nginap menyediakan hair dryer, jadi lebih baik bawa daripada habis keramas gak bisa keringin rambut lalu berakhir masuk angin! It’s about to cleanse the bitter taste of life from your soul, bawalah barang-barang yang memang berguna membahagiakan jiwa :- p

Camera(s)

WhatsApp Image 2018-06-28 at 4.06.53 PM

Mostly cam yang gue pake adalah cam iphone SE. Tapi dalam beberapa kesempatan gue ada pakai juga beberapa cam lain (kalau lagi niat). Gue ada beberapa cam di rumah, punya bokap sih. Gue gak gitu ngerti gimana pake nya supaya maksimal sih. Mungkin ada volunteer yang mau ajarin gue explore cara pake nya?? Sinih! :-*

Nah, kalo bahas cam, terus bahas obyek fotonya. Yang mukanya cakep, body nya oke sih bebas ya mau gaya gimana aja. Tapi buat yang gak pede an dengan muka dan bentukan ala kadarnya macem gue, jangan berkecil hati, sodara2! Ada banyak trick angle yang bisa kita pake supaya foto-foto kita tetep kece! : ), Anyway kalo di rating ini daftar urutan obyek yang paling gue suka: 1. View (esp the sky); 2. Food; 3. Myself (ini mesti ambil dari agak jauh, biar viewer lebih fokus sama background pemandangan! Hehehe)

Gue gak selalu merasa nyaman untuk minta tolong orang lain buat fotoin gue, so instead of bothering people, I set myself an angle and timer di cam.

Ittenary

Ada kalanya gue memang punya ittenary sebelum ngetrip, jadi tau nantinya mau kemana aja. Ini penting supaya jangan mendadak galau. Tapi beberapa kali juga gue pergi spontan aja. Udah sampe di lokasi, baru deh tentuin enaknya mau jalan kemana. Ini gak susah kok, karena kadang pas udah nyampe di kota yang di tuju, mood baru bagus, cuaca cerah, nah muncul deh ide buat kemana. Lagian ya, kita gak hidup di jaman batu. Ada smartphone, jaringan 3G/4G, kuota internet gak mahal kok, lagian wi fi is almost everywhere, kita bisa googling ada tempat seru apa aja di sekitar kita.

You know what, i mean it with what i’m saying. Really, travelling memang apreasiasi terhadap hidup. Jadilah lebih hidup dengan lebih menghargai hidup. Bekerjalah lebih smart, supaya lebih disayang sama bos, dapet bonus yang baik, dikasih day off (even tough itu adalah hak karyawan) buat pergi liburan. Berbagilah lebih banyak, perduli lah lebih sering. Itulah bentuk nyata dari bersyukur. Last but not least, jangan lupa prepare budget dan ijin orang tua sebelom pergi ngetrip!

Nah, jadi kapan nih, ngetrip bareng gue? :- )

 

Ciao,

See you in my next episodes of life!

Story #78. About Writing and Pray

Writing

noun

the activity or skill of marking coherent words on paper and composing text.

Pray

verb

address a solemn request or expression of thanks to a deity or other object of worship.

(Source: google)

Kenapa dua hal ini yang aku angkat?

Katanya, writing is a good therapy for to keep your mind away from insanity. It is similiar like painting, people can just release their feeling in painting. Writing is about words, as mentioned above it is a skill of marking coherent words. I might not skilled enough. Writing is a hobby and anyway it is work to keep me feel alive.

As I’m not a type of indulging anger, sadness, disappointment, or whatever in the social media like facebook and instagram, wtf. But here, I can feel so alive, it is more comforting me to speak up to people that I don’t see regularly and I don’t know who. So that’s how the therapy works for me.

Pray

Why pray? I’m not a kind of religious one. Jarang berdoa, ke gereja pun bolong-bolong, gak setiap minggu. I realize that by praying, God gives us what we need instead of what we want. Gave me patient when I’m in a hard situation. Gave me strength to pass things through. Calm to face the storm.

I don’t always get a yes rightaway by praying. Tapi selalu Tuhan memberikan yang aku butuhkan. And praying is like guide people to another as a form to accomplish what we need and what we want. Indeed.

Ciao!